Apam merupakan makanan tradisional di Aceh yang sangat
terkenal terutama pada bulan Rajab, mulai anak-anak hingga orang dewasa biasanya menyukai kue bertekstur kenyal dan tembem ini.
Kenapa Apam sangat dicintai dan disukai? Alasan singkatnya karena makanan yang
berasal dari Bumi Serambi Mekah ini memiliki rasa yang bisa membuat setiap lidah siapa saja bergoyang saat menyantapnya.
Oleh karena itu, Apam Aceh sangat diburu, terlebih bagi
kalangan muda yang masih memiliki stamina yang cukup kuat untuk menyantapnya,
duh... bikin rasa ketagihannya datang terus deh.
Sejarahnya
Tradisi khanduri apam yang dikenal masyarakat Aceh berasal
dari sejarah kehidupan seorang sufi yang miskin sekali di Tanah Rencong.
Ia bernama Abdullah Rajab, dirinya juga terkenal dengan seorang yang paling
taat beragama.
Karena sangat miskin, saat Abdullah Rajab tutup usia, tidak
ada kenduri apa pun yang diadakan oleh sanak keluarga duka. Wajar saja, berhubung
semasa hidupnya beliau merupakan orang yang sangat tidak berpunya.
Bersumber dari keadaan itulah masyarakat se-kampung Abdullah
Rajab akhirnya mengambil suatu inisiatif yang begitu tepat untuk memasak kue
yang kemudian di Aceh dikenal dengan sebutan Apam, seperti dikutip dari
Habaaseuramoe.blogspot.co.id, Rabu (10/06/2016).
Itulah yang mendasari lahirnya khanduri kue Apam di Aceh,
hingga saat ini tradisi itu masih berjalan dengan lancar setiap tibanya bulan
tersebut.
Kendati begitu, masih ada juga sebahagian kalangan yang
perpendapat bahwasanya asal-muasal khanduri Apam adalah untuk memberi efek jera
bagi kaum lelaki yang tidak salat Jum'at tiga kali berturut-turut.
Kemudian akan diberi hukuman untuk membuat Apam sampai
seratus buah dan dibawa ke masjid untuk disantap bersama-sama pada masa itu,
tidak disebutkan dengan jelas kapan hal tersebut terjadi.
Tujuan memberikan hukuman itu adalah untuk memberikan
efek malu kepada orang yang tidak jumatan, karena jika terus-terusan membuat
Apam maka dengan sendirinya dia akan dicap sebagai orang yang malas salat wajib
yang dilaksanakan setiap seminggu sekali itu.