Mendengarkan musik dengan suara yang keras adalah salah satu bentuk paparan dari polusi suara. Oleh karenanya, secara umum perhatian utama dari efek negatif suara keras ialah pada telinga mereka.
Tapi efek negatif itu mungkin tak hanya bagi kesehatan telinga. Sebuah Riset baru menemukan, efek kerusakan dari suara keras bahkan akan menjalar pada bagian tubuh daerah lain sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular serta gangguan tidur.
"Dalam kehidupan sehari-hari, suara keras tak dapat dihindari dan ketersediaan tempat yang tenang sudah jarang. Itulah kenapa, kita harus lebih mengerti paparan suara tersebut terhadap kesehatan kita secara keseluruhan," kata salah satu peneliti studi dr Mathias Basner, asisten profesor tidur dan kronobiologi di Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania.
Suara keras, imbuhnya, dapat berasal dari banyak sudut dan hal, seperti mendengarkan musik terlalu keras, suara klakson kendaraan, alarm, atau mesin. tidak sadar suara-suara tersebut dapat berpengaruh buruk bagi banyak bagian tubuh.
Tim peneliti menganalisis studi observasi dan ekperimental selama lima tahun. Mereka mendapatkan, paparan suara keras bisa menyebabkan dampak yang lebih luas dari sekedar masalah pendengaran, seperti halnya gangguan tidur.
Dampak itu lantas diketahui berkaitan juga dengan peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung iskemik, stroke, dan penurunan kemampuan kognitif pada anak-anak. Sayangnya, hingga saat ini peneliti belum dapat menentukan batas kerasnya suara yang dinilai aman.
Baca juga: 7 Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Dua studi di bulan Oktober menemukan, suara keras dari pesawat berdampak negatif bagi orang-orang yang tinggal di sekitaran bandara. Para peneliti menemukan risiko penyakit jantung peserta 10-20 persen lebih tinggi daripada orang yang tinggal jauh dari bandara.