Pernikahan pasti akan memberikan banyak perubahan dalam kehidupan Anda.
Ada banyak hal menyenangkan didapatkan setelah menikah, dan itulah salah satu hal yang membuat Anda menjadi semakin gemuk.
Menurut sebuah studi dari University of Bath’s School of Management di Inggris yang memeriksa data dari 9.000 orang menemukan bahwa laki-laki yang menikah memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menikah.
Lebih lanjut, peneliti Joanna Syrda, Ph.D juga mendapati bahwa penambahan berat terbesar terjadi setelah para pria itu menjadi ayah alias setelah kelahiran anak mereka.
Begitu sebaliknya, mereka yang pernikahannya berantakan umumnya mengalami penurunan BMI setelah bercerai.
Ini mungkin akibat stress yang diikuti menurunnya nafsu makan. Lantas mengapa menikah bisa membuat ukuran celana kita semakin besar? Syrda yakin temuan dalam riset ini mendukung aggapan dulu soal pernikahan dan pertambahan berat badan.
Contonya, sesudah menikah maka kita akan makan lebih teratur, atau menikah membuat kita harus bersosialisasi dengan menghadiri berbagai undangan, dan membuat kita lebih sering makan.
Sementara itu, para kaum adam yang lajang yang masih mencari pasangan umumnya lebih berusaha menjaga penampilan agar menarik sehingga lebih bisa mengatur jadwal makan dan lebih sempat berolahraga.
Permasalahannya, membiarkan diri kita menjadi semakin gemuk sesudah menikah dapat memunculkan problem, seperti meningkatnya risiko kesehatan karena penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker.
Itulah penyebabnya, menurut Syrda, para ayah harus menyadari “bahaya menikah” bagi kesehatannya, sehingga perlu tetap mengatur pola makan serta menjaga kesehatan agar terus terjaga.
Ada banyak hal menyenangkan didapatkan setelah menikah, dan itulah salah satu hal yang membuat Anda menjadi semakin gemuk.
Menurut sebuah studi dari University of Bath’s School of Management di Inggris yang memeriksa data dari 9.000 orang menemukan bahwa laki-laki yang menikah memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak menikah.
Lebih lanjut, peneliti Joanna Syrda, Ph.D juga mendapati bahwa penambahan berat terbesar terjadi setelah para pria itu menjadi ayah alias setelah kelahiran anak mereka.
Begitu sebaliknya, mereka yang pernikahannya berantakan umumnya mengalami penurunan BMI setelah bercerai.
Ini mungkin akibat stress yang diikuti menurunnya nafsu makan. Lantas mengapa menikah bisa membuat ukuran celana kita semakin besar? Syrda yakin temuan dalam riset ini mendukung aggapan dulu soal pernikahan dan pertambahan berat badan.
Contonya, sesudah menikah maka kita akan makan lebih teratur, atau menikah membuat kita harus bersosialisasi dengan menghadiri berbagai undangan, dan membuat kita lebih sering makan.
Sementara itu, para kaum adam yang lajang yang masih mencari pasangan umumnya lebih berusaha menjaga penampilan agar menarik sehingga lebih bisa mengatur jadwal makan dan lebih sempat berolahraga.
Permasalahannya, membiarkan diri kita menjadi semakin gemuk sesudah menikah dapat memunculkan problem, seperti meningkatnya risiko kesehatan karena penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker.
Itulah penyebabnya, menurut Syrda, para ayah harus menyadari “bahaya menikah” bagi kesehatannya, sehingga perlu tetap mengatur pola makan serta menjaga kesehatan agar terus terjaga.