Fenomena di Bulan Suci Ramadan

Berkah Ramadan

Setiap datangnya bulan suci ramadhan, suasana sudah sangat jelas terlihat berbeda dari hari-hari biasanya, mulai dari pedagang cemilan hingga rumah makan, setiap harinya penuh sesak tepatnya setelah asar.

Yang menariknya lagi, pedagang dadakan itu hanya ada di bulan agung ini saja. Bahkan, yang tidak berpengalaman sekali pun juga ikut menjajakan cemilan di atas meja seadanya yang bejejer rapi sepanjang jalan.
kelebihan bulan ramadan
Credit: tongkronganislami.net
Tidak hanya itu, tak sedikit gadis-gadis cantik yang ikut serta dalam usaha dadakan ini dan mereka tidak ada merasa gengsi atau kaku, itulah berkahnya ramadhan, indah- sangat indah. Namun di sisi lain, juga terdapat fenomena yang jauh lebih menarik untuk dinikmati mata dan sejuknya jiwa.

Betapa tidak, mesjid tidak lagi sepi dan setiap kali azan dikumandangkan rasa tanggung jawab dengan Tuhan merasa terpanggil untuk memenuhi kewajibanya, bukan hanya saja orang dewasa, bahkan anak-anak juga ikut meramaikan rumah-rumah Allah, seolah inilah hidayah dari Allah yang tidak bisa dibeli dengan dolar bahkan dengan gulden sekalipun.

Setiap kali salat wajib, jamaah akan menetap sejenak untuk beri'tikaf ada pula yang menyibukkan diri baca Al-quran. Penulis melihat ini ibarat seperti permainan game (Playstation) dimana bulan ini diibaratkan seperti level rumit dalam sebuah permainan penuh cobaan dan tantangan bagi pemainnya.

Baca Juga: Cara Mudah Menandakan Malam Lailatul Qadar

Namun dari itu, terdapat point dan bonus berlipat ganda jika kita mampu melewati tantangan yang ditawarkan dalam permainan ini, Subhanallah. Malam-malam terasa hidup terutama di Aceh, lantunan ayat suci Al-quran berkumandang sepanjang malam.

Ini yang membuat Bulan Ramadan akan dirindukan oleh jiwa-jiwa yang tersentuh hidayah Illahi. Atmosfer sejuk, damai, senang berbagi, dan saling memaafkan tidak akan pernah tergantikan dengan bulan lain.

Berkumpulnya dengan keluarga juga tradisi yang tidak terlepas dari lingkaran bulan kudus ini setelah terpisah oleh perantauan yang menciptakan rasa haru serta rindu untuk berkumpul dengan keluarga tercinta.

Fenomena Ibadah Hangat Taik Ayam (Su'uem Ek Manok)

Di ibu kota Aceh, tepatnya Banda Aceh, ada beberapa masjid meniru gaya arsitektur ala Timur Tengah yang buat betah berlama-lama. Ditambah lagi, imamnya yang membuat kita terasa sedang berada di masjid-masjid Negara Arab sana.

Untuk bulan puasa sendiri ada memang beberpa masjid yang imamnya langsung didatangkan dari Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi dan lain-lain. Sungguh membuat kita tercengang minggu-minggu pertama dilaksanakan terawih.

Kalau kita sedikit memberi perhatian, kita akan melihat mobil-mobil mewah, sepada motor yang terpakir sesak di sepajang jalan raya di sekitaran measjid-masjid untuk melaksanakan salat terawih berjaamh.

Mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak berbondong-bondong memenuhi masjid.  Yang membuat hati sedih fenomena ini tidah berlangsung lama, semakin lama kian menyusut. Iman kita untuk istiqamah mengumpulkan point-point pahala yang ditawarkan dalam bulan suci ini patut untuk dipertanyakan lagi.

Baca juga: Cara Niat Puasa Ramadhan yang Benar Menurut Islam

Apakah amalan kita belum diterima, yang seharusnya kita akan semakin dekat dengan Raja Pengatur Multi Dimensi Kehidupan ini atau kita hanya sedang melaksanakan sebuah tradisi. Dan fenomena ini hampir sama kita liat kala bulan ramadan tiba.

Merujuk kepada hal tersebut, kita dapat merefleksikan diri kita masing–masing apakah kita akan terkena serpihan bulan mulia ini untuk menjadi insan yang bertaqwa di dalam segala sisi kehidupan. Maka oleh karena itu, Kumpulkan point kebaikan sebanyak-banyaknya di bulan yang penuh berkah ini, sembari  berharap bila dia nanti sudah tiada maka kita akan memperoleh piagam ketaqwaan dalam diri kita dan diterima pula setiap keping amalan yang kita kerjakan di bulan agung ini. Amin ya rabbal'alamin Wallahua’lam.

Ditulis oleh: Munazir, S.Pd, Mahasiswa Pascasarjana MPBEN Unsyiah, Banda Aceh.

Subscribe to receive free email updates: